21 Mei 2010

Melempar Kesalahan

Pertanyaan saya pagi ini :
Kenapa ya kesalahan tu harus dilempar-lempar?
Ada yang salahkah dengan kesalahan itu? ;p
Nyatanya kesalahan itu sendiri merupakan sebuah KESALAHAN yang meski pun Anda lempar-lempar tak akan membuat kesalahan itu menjadi BENAR.

Kebiasaan untuk melempar kesalahan kepada orang lain membentuk diri untuk tidak bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuat.
Mengakui kesalahan memang bukan perkara yang mudah karena ada resiko yang harus ditanggung setelah itu, tapi bukankah manusia memang harus belajar untuk itu?
Saya dan mungkin kita semua sedang dalam perjalanan hidup yang tak akan lepas dari yang namanya berbuat salah, baik itu disengaja ataupun tidak?

Teringat kejadian tadi pagi saat saya dan suami berangkat kerja.
Masih dalam lingkup jalan komplek perumahan saat motor yang kami kendarai berhenti di pertigaan karena mobil didepan kami berbelok dan tiba-tiba gubrakk " AWWWWWWWW !!!!" teriakan seorang ibu-ibu mengagetkan saya dan membuat saya refleks melihat ke belakang.
Ternyata si Ibu yang teriak tadi menabrak sepeda motor di depannya yang dikendarain seorang bapak-bapak yang entah bagaimana kejadiannya sehingga hal itu bisa terjadi karena saya pun berjalak lebih dari 3 meter di depan si bapak.

Dan apa yang diucapkan si Bapak?
" tu bu gara2 motor yang didepan ngerem mendadak !!" sambil nunjuk motor yang saya kendarai
Sejenak saya istigfar, Astagfirullahhh
Itukah yang refleks dilakukan seseorang yang ingin MELEMPAR KESALAHAN??
meski tak masuk dalam logika?
Karena tentu siapapun tau dan mengerti dalam kecepatan pelan dan jarak yang jauh seperti itu tidak ada yang mengarahkan kesalahan itu pada kami.

Saya cuma bilang, " makanya pak, kl bawa motor jangan ngelamun donk.. jarak masih jauh kenapa bapak yg ngerem mendadak gitu?"


Ternyata mudah sekali yaa melempar kesalahan itu, entah itu akan menyelamatkan dirinya atau ngga yang penting kesalahan itu udah dilempar, terserah nanti akan bagaimana

Tapi maaf ya pakk, kesalahan yang bapak tadi lemparkan kepada saya itu ga ngena, jadi silahkan bapak sendiri yang tanggung jawab yahhh, belajarlah untuk mengakui kesalahan kan bapak udah "dewasa" janganlah seperti anak-anak yahhhh ;-)

Tidak ada komentar: